Langsung ke konten

Classics Remastered with Kimal Mokhtar

Kimal Mokhtar punya beberapa hal untuk disampaikan tentang bagaimana menjadi diri sendiri. Bergaya rambut panjang yang diikat juga berpakaian genderfluid, vokalis Margasatwa (pemenang Levi’s® Music Project 2020) ini tampil sebagai sosok yang berani untuk mengekspresikan diri dengan caranya sendiri. Dengan semangat yang kuat, tidak sulit untuk melihat betapa ia bersinar dalam kampanye Ramadan kali ini. Baca lebih lanjut dimana Kimal membicarakan soal musik, bertukar pakaian dengan istrinya, dan bagaimana ia menemukan identitas diri sebagai orang Malaysia saat berada di Jepang.

Bagaimana kamu menggambarkan style dan suara musik Margasatwa?

Menurut saya ini merupakan campuran musik klasik dan kontemporer. Ini adalah the new classic dengan nada modern. Tapi yang sebenarnya ingin kami lakukan adalah menonjolkan melodi khas Melayu yang tradisional terutama dalam vokal saya. Di beberapa album sebelumnya, kami juga memasukkan elemen tradisional Melayu.

Apa yang membentuk jenis musik ini?

Ketika saya bersekolah di Jepang, saya melihat diri saya dalam pandangan yang berbeda. Saat kamu jauh dari rumah, kamu bisa melihat semua yang kamu rindukan saat berada disana. Saya lebih menghargai tradisi dan budaya dimanapun. Jepang memiliki budaya mereka sendiri, musik mereka sendiri, dan kami juga memiliki budaya kami sendiri. Jadi saya memutuskan, “Ketika saya kembali ke Malaysia, saya ingin melakukan sesuatu. Menulis lagu yang unik dalam bahasa Melayu.” Hanya menggunakan bahasa Melayu dan menonjolkan semua khas Malaysia yang keren di tahun 70-an dan 80-an. Dulu kami punya The Alleycats, Carefree, Kembara—semuanya bagus.

Apakah ada pengaruh dari masa kecilmu?

Waktu saya kecil, orang tua saya, terutama ayah saya, senang mendengarkan musik P. Ramlee. Sering kali, P. Ramlee muncul juga di TV dalam film. Jadi, saat family time dan ketika bagian musik tersebut muncul, kami juga ikut bernyanyi. Selain itu, ayah juga mendengarkan musik tradisional seperti dikir barat. Ia selalu memainkan dikir barat di dalam mobil sepanjang perjalanan.

Apa yang kamu kerjakan saat di luar studio?

Ke mana pun saya pergi, saya selalu membuat lagu di dalam kepala saya. Semua yang saya lihat, semua yang saya baca, biasanya berhubungan dengan lagu yang saya tulis. Saya pikir untuk menjadi komposer atau musisi yang baik, kamu harus selalu bisa mempunyai mindset itu.Saat bersamaan, saya memasak juga memainkan alat musik. Akhir-akhir ini, saya mencoba memainkan saksofon dan flute. Saya mencoba instrumen-instrumen baru karena dapat memberi saya beragam inspirasi untuk menciptakan lagu.

“SATU-SATUNYA YANG SECARA KONSTAN TERJADI ADALAH PERUBAHAN. MUNGKIN NANTINYA, SAYA AKAN MENJADI ORANG LAIN. BISA JUGA SAYA AKAN KEHILANGAN RAMBUT SAYA. TAPI, UNTUK SAAT INI, INILAH YANG PALING NYAMAN. INILAH SAYA SEKARANG.”

Bagaimana kamu menjelaskan gaya berpakaianmu?

Saya menyukai pakaian pre-loved, [membeli dari] bundle shops. Saya melihat ada yang spesial dari situ, karena saya selalu mencari pakaian yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Kebanyakan orang tidak akan memakainya, tapi saya suka pakaian semacam itu. Saya tidak merasa pakaian harus berdasarkan jenis kelamin. Saya bisa menjadi feminine, tergantung bagaimana saya ingin berpenampilan. Terkadang saya bahkan bertukar pakaian dengan istri saya.

Margasatwa memenangkan RM20.000 untuk membuat video musik “Yang Asli” dari Levi’s® Music Project tahun lalu. Bagaimana rasanya?

Hal itu merupakan pengalaman yang luar biasa. Kami mendapat banyak pelajaran. Kami tidak mungkin mendapat banyak kesempatan untuk bekerja dengan tim profesional. Tentunya hal itu memberikan nafas baru bagi kami. Karena pandemi dan sebagainya, semua orang down secara mental. Jadi, ketika kami menang dan berkesempatan untuk rekaman, kami seperti diberi kesempatan untuk menjadi kreatif, tanpa ada yang mendikte.

Darimana kamu mendapatkan inspirasi untuk “Yang Asli”?

Istri saya. Dia selalu menanyakan apakah dirinya sudah terlihat cantik. Jadi saya selalu bilang, semua orang itu cantik. Juga terkadang, beberapa orang menulis komentar buruk di media sosial untuk membuatmu sedih; inilah hal yang membuat saya ingin menulis lagu yang positif.

Belanja gaya Ramadan Kimal dibawah ini dan lihat lebih banyak koleksi Ramadan disini. Stay tuned pada blog Off the Cuff kami untuk inspirasi gaya lainnya, tutorial DIY, intip kolaborasi terbaru kami, dan semua kebaikan yang kamu dapat miliki.