Silas Oo adalah seorang model, seniman klasik dan pecinta denim, yang mungkin pernah kamu lihat tampilannya dalam iklan Tahun Baru Imlek di tahun ini. Seorang lulusan Fine Arts dari Kuala Lumpur, dimana seni telah menjadi bagian dari kehidupan Silas untuk menyalurkan minatnya pada filsafat, psyche, dan human condition dalam menjalankan pekerjaannya sebagai model dan karya-karyanya.
Ketika bertemu dengan Silas dan membahas tentang sci-fi dan fantasy-nya, juga kecintaan pada raw denim serta kenangan masa kecil yang banyak dihabiskan bersama neneknya saat Tahun Baru.
BAGAIMANA KAMU MENDESKRIPSIKAN GAYAMU?
Saya menyukai deconstruction, details, silhouettes, sesuatu yang bisa diandalkan. Saya menyukai bahan yang natural dan hal-hal yang secara visual masih raw, seperti bagaimana kalian akan terkesima saat melihat marmer murni; Saya perlihatkan itu dengan cara saya berpakaian. Saya menyukai leather, denim, linen, katun. Sesuatu yang rugged. Sesuatu yang aged, dan mempunyai cerita tersendiri.
APAKAH KAMU SELALU TERTARIK DENGAN FASHION?
Saya selalu tertarik dengan sosok manusia, jadi menggambar dan mempelajarinya adalah sesuatu yang sangat saya sukai. Hal ini sudah saya pelajari sejak SMA.
Sejak saya bisa menggambar figur manusia, saya menemukan banyak hal yang saya sukai dari situ; Denim, saya menyukainya karena denim mengikuti gerakan apapun yang saya lakukan. Jika kamu membeli dan memakai celana raw jeans, lama-kelamaan celana tersebut akan membentuk sesuai badan kamu, terutama Levi's® Shrink-to-fit™. Dengan bahan leather, kamu meninggalkan bekas di kulit kamu sendiri. Hal yang bisa dengan sungguh-sungguh berbicara tentang figur bahasa, dan menjadi semacam cara spiritual dalam melihat tubuh kita.
“SAYA MENYUKAI DENIM KARENA MENGIKUTI GERAKAN TUBUH. KETIKA KALIAN MEMBELI DAN MEMAKAI RAW JEANS, DENGAN BERJALANNYA WAKTU AKAN MEMBENTUK SESUAI TUBUH KALIAN.”
BIASANYA KAMU MERENCANAKAN PAKAIAN YANG AKAN KAMU KENAKAN ATAU KAMU GO WITH THE FLOW?
Sepertinya, keduanya. Tergantung dengan situasi. Biasanya saya hanya mengikuti perasaan. Saya menemukan bahwa bahkan ketika saya merencanakan pakaian yang akan dikenakan, saya cenderung berubah pikiran keesokan harinya ketika saya akan pergi. Kadang saya rencanakan, kadang saya mencoba sesuatu yang baru, kadang saya hanya ingin tetap berpegang pada sesuatu yang membuat saya nyaman, tergantung pada suasana hati saya.
APA YANG MEMBUAT KAMU NYAMAN?
Sekali lagi, hal itu berubah seiring waktu. Dulu T-shirt dan jeans, dan sekarang mungkin berbeda—mungkin saat ini sarung.
APAKAH KAMU MEMPUNYAI PAKAIAN YANG SUDAH KAMU PAKAI UNTUK WAKTU YANG LAMA?
Saya punya, tetapi sebagian besar sudah saya tidak pakai lagi. Celana jeans pertama saya adalah Levi's® 501®. Saya memiliki banyak raw Japanese denim lainnya yang juga telah saya simpan. Mereka terlihat bagus, tetapi saya tidak bisa memakainya lagi karena saya telah mengecilkannya. Saat tubuh saya berubah, saya mencoba menyesuaikannya dan itu tidak terlalu berhasil. Dapat dilihat, 18oz selvedge denim tidak benar-benar menyusut atau meregang terlalu banyak, jadi saya menemukan bahwa saya mengubahnya terlalu berlebihan dan saya tidak bisa memakainya lagi. Jadi saya simpan saja.
“SANGAT MENYENANGKAN MELIHAT PAKAIAN DAPAT DIDAUR ULANG MENJADI SESUATU YANG DAPAT DITERIMA KEMBALI DI MASYARAKAT.”
SAAT KAMU TIDAK MEMAKAI PAKAIANMU LAGI, KAMU HANYA MENYIMPANNYA?
Ya, mereka memiliki jejak gerakan yang kamu lakukan, seperti bagian belakang lutut Anda berkerut, mereka menyebutnya honeycombs. Dan dibagian paha kamu, itu disebut whiskers. Jadi, ketika kamu selalu duduk, itu memberikan fading yang kontras antara gelap dan terang.
ADA RENCANA UNTUK CUSTOMIZE ATAU UPCYCLE PAKAIANMU?
Di masa depan mungkin, tapi saya merasa itu terlalu nostalgic bagi saya untuk menyentuh, atau memotongnya.
APA PENDAPATMU TENTANG THRIFTING DENGAN MEMBELI BARU?
Menurut saya, hal itu dilakukan dengan pertimbangan. Saya dulu sangat mendukung hal itu, tetapi kemudian saya menyadari bahwa saya terlalu banyak membeli barang hanya karena saya bisa membelinya. Ini adalah masalah yang sama, yang sudah mulai saya perbaiki; apa yang akan terjadi dengan seluruh pakaian yang telah saya kenakan ini, sebagai konsumen?
Saya masih suka thrifting, tetapi pada akhirnya tidak membeli banyak karena saya tahu apa yang saya inginkan. Secara umum, sangat baik jika kamu mengetahui apa yang kamu inginkan dan apa yang ingin kamu cari, namun kamu tidak harus membeli barang yang sama berulang kali.
“DENGAN JEANS, SAYA LEBIH MEMILIH MEMBELI RAW DENIM, JADI SAYA DAPAT MENG-CUSTOMIZENYA, BAHKAN UNTUK JAKET SAYA. SAYA JUGA MENYUKAI SESUATU YANG PENUH PATCH, SERTA SUDAH AGED.”
SEBERAPA SERING KAMU BERBELANJA SEKARANG INI?
Ini adalah sesuatu yang sedang coba saya kurangi. Dengan jeans, saya lebih suka membeli raw denim sehingga saya bisa meng-customizenya, begitupun jaket saya. Saya juga menyukai sesuatu yang penuh dengan patch, terlihat aged. Saya menyukai kedua aspek tersebut. Saya take out ingin juga melihat lebih banyak upcycling. Akan menyenangkan melihat pakaian daur ulang dapat diterima di masyarakat.
KAMI MENYUKAI GAMBAR-GAMBAR KAMU! BIASANYA INSPIRASI DATANG DARIMANA?
Sesuatu yang selalu saya suka sejak kecil, seperti sci-fi, fantasy, hal-hal futuristik. Saya besar dengan banyak menyaksikan film tahun 80-an. Semua hal tentang apa yang dulu kita pikirkan tentang masa depan dari perspektif masa lalu, benar-benar menggelitik saya. Ini sangat berbeda [dari apa yang sebenarnya terjadi].
APA KENANGAN TAHUN BARU IMLEK FAVORIT KAMU?
Sudah lama saya tidak melakukan ini, tetapi salah satu hal favorit saya selama Tahun Baru Imlek adalah membuat kuih kapit [egg roll Asia]. Kami memiliki panggangan seperti memanggang di lantai yang sangat panjang dan kami membuat kuih kapit disitu. Tentunya saya duduk di teras depan rumah nenek saya dan kita bisa melakukan hal itu sepanjang hari.
Dapatkan gaya Tahun Baru Imlek dari Silas di bawah dan stay tuned pada blog Off The Cuff blog kami, untuk inspirasi gaya lainnya, tutorial DIY, mengintip kolaborasi terbaru kami adan semua kebaikan yang kamu dapat miliki.